Slawi (APRI) – Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Kab. Tegal mengikuti ‘Workshop Gerak Penghulu Sejuta Catin Siap Cegah Stunting Zona 7, Kamis (26/9/2024).
Kegiatan ini digelar secara daring oleh Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Workshop virtual dengan skala Nasional ini diikuti oleh ribuan penghulu dari seluruh Indonesia.
Workshop ini sendiri terbagi menjadi 9 zona ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para penghulu dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Jawa Tengah dan DIY masuk pada Zona 7 yang dilaksanakan hari ini, Kamis (26/9/2024). Seluruh penghulu anggota APRI Cabang Kab. Tegal antusias mengikuti kegiatan ini dengan berkumpul di KUA Slawi untuk bersama-sama mengikuti Workshop yang berlangsung selama 8 jam, mulai pukul 07.30 hingga 15.30 WIB.
“Kegiatan ini merupakan upaya bagi APRI Cabang Kab. Tegal untuk ikut serta menjadi bagian dari pencegahan stunting sekaligus ajang silaturrahim untuk saling mengingatkan dan menguatkan di kalangan anggota APRI Cabang Kab. Tegal terkait hal tersebut menuju generasi emas di masa yang akan datang.” Ungkap H. Ahmad Risyanto selaku Ketua APRI Cabang Kab. Tegal.
Materi yang disampaikan meliputi kebijakan program percepatan penurunan stunting, peran dan fungsi penghulu dalam program tersebut, pendampingan calon pengantin oleh tim pendamping keluarga, pengenalan aplikasi elsimil, serta rencana tindak lanjut dari workshop. menghadirkan para narasumber ahli baik dari Kanwil Jateng, PP APRI dan Pusdiklat KKB BKKBN.
H. Thowilan dalam materinya menyampaikan bahwa tugas seorang Penghulu tidak hanya “menikahkan”, namun juga partisipasi aktif memberikan bimbingan pada calon pengantin hingga pembinaan keluarga Sakinah agar menjadi Generasi yang Berkualitas, beliau juga membahas secara mendalam peran strategis penghulu dalam mendukung program tersebut, termasuk bekerja sama dengan para stakeholder. “Dengan bekerja sama dalam pencegahan stunting, semua akan menjadi mudah,” tutur beliau sebelum menutup materi.
“Setiap remaja harus terpenuhi kebutuhan gizinya sehingga tidak anemia dan tidak Kekurangan Energi Kronis (KEK), dan tidak terburu-buru juga untuk menikah hingga tidak terjadi perilaku berisiko yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan di usia muda.” menurut Kabid Urais Kanwil Jateng, H. Zanal Fatah yang juga menjadi narasumber dalam workshop ini. Beliau menekankan pencegahan stunting itu di mulai dari remaja dan calon pengatin. Dalam materinya Beliau juga menyampaikan secara detail kebijakan-kebijakan terbaru dari pemerintah, Kemenag khususnya terkait percepatan penurunan stunting.
Widyaiswara dari UPT BD KKB Ambarawa, Pudji Endang Sri Rahaju memberikan materi mengenai pentingnya pendampingan calon pengantin oleh Tim Pendamping Keluarga. “Penghulu bisa menjadi orang pertama yang bersinggungan langsung dengan Catin, sebelum bertemu dengan TPK, sehingga Penghulu juga punya peran penting,” imbuhnya. Disambung oleh Mustikaningtyas yang mengisi materi tentang pengenalan aplikasi Elsimil BKKBN yang diharapkan masing-masing dari stakeholder punya awareness dan saling berkolaborasi.
Sebagai penutup, Pudji Endang Sri Rahaju menyampaikan Rencana Tindak Lanjut dari workshop ini. Tentunya setelah dilakukan Post Test yang diikuti dengan baik oleh seluruh peserta. Post Test dan RTL ini Harapannya para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas sehari-hari serta bahan evaluasi terhadap dampak workshop ini di lapangan dalam menjalankan tugas pencegahan stunting.”
Workshop virtual ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan APRI dan BKKBN dalam meningkatkan kualitas pelayanan penghulu dan mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas. Dengan adanya workshop ini, diharapkan para penghulu dapat berperan aktif dalam mencegah stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ucapan terimakasih disampaiakn Suryani, Ketua PW APRI Jawa Tengah sekaligus penanggung jawab Zona 7 sebagai penutup diskusi di akhir workshop. “Terimakasih kepada seluruh Narsum yang telah memberikan materi dengan baik serta apresiasi untuk seluruh Penghulu se-Jawa Tengah dan DIY yang telah ikut dan berpartisipasi dalam kegiatan ini, sehingga Zona 7 menjadi zona yang paling banyak peserta dan konsisten dalam Workshop,” tuturnya.