(Humas) Slawi-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H.M. Aqsho bersama Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU), beserta Pranata Humas, mengikuti rapat koordinasi (rakor) dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah (Kakanwil Kemenag Jateng).
Rakor yang membahas evaluasi dan keberhasilan pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 ini diselenggarakan pada Jumat (19/7), di Grand Mercure Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo.
Rakor tersebut dipimpin Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama Wibowo Prasetyo, didampingi oleh Kakanwil Musta’in Ahmad, Plt. Kabag TU sekaligus Kabid PHU Fitriyanto, kegiatan ini dihadiri oleh Kabid, Pembimas Kanwil, 35 Kepala Kemenag, Kasi PHU beserta Humas kabupaten/kota se-Jateng.
Dalam sambutannya, Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama Wibowo Prasetyo, yang hadir dalam kegiatan menegaskan bahwa pelaksanaan haji tahun ini berjalan dengan sukses.
“Haji 2024 berjalan sukses! Jemaah gembira, puncak Haji di Armuzna lancar, sarat inovasi dengan murur dan Kawal Haji,” kata Gus Bowo, panggilan akrabnya.
Gus Bowo juga mengcounter berbagai isu negatif yang beredar mengenai pelaksanaan haji. Ia mengajak jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah untuk tidak terpancing dengan isu Pansus haji. Sebaliknya, jajaran Kanwil harus terus menyampaikan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sesuai dengan data dan fakta.
“Sampaikan kesuksesan haji kepada publik sesuai fakta dan data!,” tegasnya.
Rakor ini juga membahas berbagai aspek penting dalam keberhasilan penyelenggaraan haji, seperti layanan kesehatan, akomodasi, transportasi, dan bimbingan manasik haji.
Tak lupa pula, kuota haji tahun ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 241.000 orang, keberadaan fast track di tiga bandara yang sangat membantu jamaah, layanan konsumsi dengan cita rasa nusantara tiga kali sehari juga memanjakan lidah jamaah, sebanyak 6.736 kambing dam dikelola dengan baik oleh PPIH, dengan 2000 kambing dikirim ke Indonesia sebagai upaya pengentasan stunting.
Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, H. Musta’in Ahmad, mengungkapkan bahwa keberhasilan pelaksanaan haji tidak lepas dari kerja sama yang solid antara semua petugas dan pihak terkait.
“Prestasi-prestasi yang telah dilakukan perlu dimunculkan, diamplifikasi ke ruang publik yang lebih luas. Tidak cukup di media internal Kemenag namun media mainstream juga,” tuturnya di hadapan peserta rakor.
Kakanwil juga ingatkan bahwa konten-konten testimoni penyelenggaraan ibadah haji harus berbobot dan tak perlu rekayasa. “Testimoni jemaah penting, namun tambah bobotnya dengan testimoni dari KBIH, pemuka agama atau tokoh masyarakat. Testimoni tanpa rekayasa akan jadi nilai interest bagi masyarakat,” pungkasnya. (adm)