(Humas) Slawi-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, HM. Aqsho, memimpin acara pembinaan bagi anggota Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) di wilayah Kabupaten Tegal. Acara digelar pada Selasa (28/5) di kediaman Bapak Abdul Hamid selaku Kepala KUA Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.
Acara yang dihadiri oleh Kasubbag TU, Kasi Bimas Islam, Kepala KUA Kecamatan se-Kabupaten Tegal, para Penghulu, dan para tamu undangan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para penghulu dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sekaligus mensosialisasikan program BIMWIN SMART sebagai upaya optimalisasi layanan bimbingan perkawinan.
BIMWIN SMART adalah Bimbingan secara online, merupakan singkatan dari Bimbingan Perkawinan Menuju Sakinah Mawadah Warohmah Berbasis Virtual.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor menyampaikan pentingnya peran penghulu dalam menjaga ketahanan keluarga melalui pelaksanaan perkawinan yang sah dan teratur sesuai dengan ketentuan agama dan negara. “Penghulu adalah garda terdepan dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Oleh karena itu, kompetensi dan profesionalisme para penghulu harus terus ditingkatkan,” ujar beliau.
Selain pembinaan, acara ini juga menjadi ajang sosialisasi Bimbingan Perkawinan Smart, sebuah program inovatif yang dirancang untuk memberikan edukasi pra-nikah kepada calon pengantin. Program ini bertujuan untuk membekali pasangan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam membangun rumah tangga yang harmonis. “Dengan adanya Bimbingan Perkawinan Smart, kita berharap dapat mengurangi angka perceraian dan meningkatkan kualitas kehidupan berumah tangga di Kabupaten Tegal,” tambah HM. Aqsho.
Program Bimbingan Perkawinan Smart ini mencakup berbagai materi, mulai dari komunikasi efektif dalam pernikahan, manajemen keuangan keluarga, hingga kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga.
Para penghulu yang hadir pada acara tersebut menyambut baik pembinaan dan sosialisasi ini. Mereka berharap dengan adanya program BIMWIN SMART, para calon pengantin dapat lebih siap dalam menghadapi kehidupan pernikahan.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif, di mana para penghulu dapat menyampaikan masukan dan berdiskusi mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk menjaga kualitas pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat. (adm)